<div style='background-color: none transparent;'></div>

World News

Featured Slider

Home » » DIMANA PEMUDA HARI INI????

DIMANA PEMUDA HARI INI????


Bangsa Indonesia, sebuah negara kepulauan yang memiliki berjuta keanekaragaman hayati yang luar biasa, sebuah bangsa dengan ratusan suku bangsa yang bersatu dalam tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan sebuah negara dengan bentang alam yang menghampar dan menyimpan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Dengan budaya ketimuran yang kental, keramah tamahan orang Indonesia sudah tidak diragukan lagi dan sudah menjadi ciri khas dari negeri ini. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya manusia yang luar biasa pula. Itulah gambaran mengenai bangsa kita tercinta, Indonesia, dulu. Tapi sekarang, Apakah bangsa Indonesia masih seperti itu di mata bangsa lain?
Pada kenyataannya, dengan kekayaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang melimpah, tidak membuat Indonesia disegani bangsa lain pada saat ini. Bahkan adanya kasus  pengklaiman beberapa produk maupun warisan budaya asli indonesia oleh negara tetangga merupakan suatu bukti konkret bahwa Indonesia bukan apa-apa dimata negara lain. Dan semakin terbukti bahwa usaha untuk mempertahankan kekayaan budaya Indonesia itu telah gagal.
Indonesia kini, akan banyak kita temukan berbagai fenomena yang menunjukkan kalau bangsa ini tengah ‘menderita’. Kita tidak asing lagi melihat berita tentang kriminalitas, kemiskinan, kelaparan, maupun bencana. Dan yang tak kalah lazimnya adalah terjadinya pergeseran nilai luhur bangsa Indonesia ini dan mulai tergantikan oleh berbagai paham dan perilaku yang dinggap ‘mencerminkan’ globalisasi, namun pada kenyataannya malah memberikan efek terhadap lunturnya kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Kita tidak bisa menafikan bahwa kemajuan zaman dan era globalisasi telah merayapi segala aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Paham-paham dari luar seperti pragmatisme, hedonisme, dan individualisme semakin lama bisa kita lihat akan mendorong perilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai luhur adat ketimuran. Menghabiskan sepandjang malam dengan clubbing adalah suatu yang wajar, bahkan  bersinggungan dengan produk-produk yang dikategorikan sebagai narkotika adalah lazim bagi sebagian masyarakat di Indonesia saat ini. Kita akan melihat, budaya gotong royong dalam masyarakat sekarang tergantikan oleh paham individualisme yang begitu kuatnya. Orang tak lagi memahami esensi dari kebersamaan dan meletakkan kepentingan pribadi mereka diatas segala-galanya. Karena itu tidak aneh kalau saat ini di daerah perkotaan pada umumnya, dua orang yang saling bertetangga pun mungkin tidak mengenal satu sama lain. Hidup mereka hanya dicurahkan untuk diri mereka sendiri, dengan bekerja keras untuk meraih yang namanya kekayaan yang meraka idam-idamkan. Paham hedonisme dan pragmatisme pun telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Ribuan orang berbondong-bondong mendatangi berbagai pusat perbelanjaan untuk memuaskan hasrat mereka tanpa memperdulikan diluar sana banyak rakyat Indonesia yang kelaparan dan hanya bisa membayangkan untuk bisa makan makanan seperti yang kita makan.
Bukan hanya dari manusianya, saat ini kondisi alam Indonesia mulai berada pada titik kritis. Kasus basi seperti ilegal logging, pembakaran hutan dan perburuan satwa liar sudah snagat lazim kita dengar. Indonesia yang dulunya disebut sebagi paru-paru dunia, sekarang menjadi penyumbang emisi dan asap bagi negara tetangga yang diakibatkan pembakaran hutan Indonesia. Berbagai permasalahan diatas adalah hanya sebagian kecil dari masalah yang dihadapi bangsa Indonesia yang menjadi PR bagi rakyat Indonesia seluruhnya, bukan hanya pemerintah atau sebagian kecil golongan.
Sebagai pemuda apa yang bisa kita lakukan untuk bangsa ini? Melihat semua ironisme itu, apakah kita sebagai pemuda akan diam saja?
Pemuda sebenarnya merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh suatu bangsa. Seperti yang dikatakan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, “Berikan saya sepuluh pemuda, maka akan saya guncangkan dunia.” Hal ini seharusnya membuat kita menyadari bahwa kita sebagai pemuda adalah komponen penting yang dimiliki oleh negara. Dan yang diharapkan dari sebuah aset adalah kebermanfaatannya pada tanah air Indonesia itu sendiri. Pemuda yang dimaksud oleh Ir. Soekarno adalah pemuda yang kuat fisik maupun pukirannya, memiliki nasionalisme yang tinggi dan memiliki kapasitas untuk menciptakan prestasi yang luar biasa yang akan membawa solusi bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Indonesia memang memiliki sumber daya manusia yang luar biasa banyaknya, namun kebanyakan memliki daya dukung terhadap kelangsungan hidup bangsa ini yang rendah. Dalam artian, Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang berkompeten, memiliki loyalitas tinggi terhadap bangsanya, dan memiliki kapabilitas yang memadai untuk membawa bangsa Indonesia dalam kemajuan. Sedangkan dalam kenyataannya kita meihat bahwa sudah jarang kita temukan generasi muda yang memiliki karakteristik semacam itu.
Pemuda Indonesia bukanlah orang-orang yang bodoh. Kita memiliki aset pemuda yang luar biasa. Berbagai kompetisi tingkat internasional yang dimenangkan oleh pemuda dari Indonesia baik dalam bidang keilmuan maupun olahraga, menunjukkan pamuda Indonesia memang memiliki kapabilitas yang tinggi sebenarnya dalam membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Peranan pemuda dalam mendorong kemajuan suatu bangsa sangatlah besar. Sejarah Indonesia mencatat, bahwa pemuda membawa peranan yang amat penting kaitannya dalam membawa perubahan dan mendorong pencapaian cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 10 November yang kita kenal saat ini sebagai hari pahlawan sebenarnya pemudalah yang memiliki andil besar dalam perlawanan terhadap pasukan sekutu yang diboncengi Belanda pada waktu itu. Bung Tomo, salah satu pemuda penggerak masa pejuang. Dengan berani, ia mengobarkan semangat pemuda yang tengah berjuang di medan tempur. Mengumandangkan takbir, “Allahuakbar.” Dan hal itu dengan seketika membakar semangat perjuangan di tanah pahlawan. Jauh sebelum itu, Budi Utomo sebagai tonggak perjuangan bangsa Indonesia dengan cara yang lebih ‘cerdas’ lahir pula dari tangan dingin para pemuda, Di era Pergerakan Nasional, kaum mudalah yang aktif dalam memberikan kontribusi dan memberi arah kemana perjuangan bangsa Indonesia ini selama berabad-abad akan berujung. Ditandai dengan sumpah pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober berisi komitmen pemuda untuk menjunjung tinggi bangsa Indonesia melalui kesatuan kebangsaan, bahasa dan kenegaraan. Keberadaan pemuda adalah sebagai pelopor pergerakan nasional serta pelaku dari usaha-usaha dalam memperjuangkan martabat negara ini.
Tindakan yang dilakukan oleh Syahrir dalam mengamankan Ir. Soekarno dan beberapa tokoh dari golongan tua ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 merupakan suatu tindakan yang pada akhirnya membawa Indonesia pada kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus1945. Dorongan yang kuat dari kaum muda kepada kaum tua pada masa itu secara tidak langsung menjadi tonggak berdirinya bangsa Indonesia. Pada masa itu pula peranan pemuda bukan hanya dalam bidang perlawanan secara fisik terhadap penjajah, namun juga berjuang melalui berbagai cara, dengan aktif di media massa maupun mengikuti berbagai organisasi baik yang berlatar belakang keagamaan maupun nasional.
Berbagai peristiwa diatas merupakan bukti dari betapa pentingnya peran pemuda bagi perjuangan sebuah bangsa, bukan hanya untuk memperjuangkan kemerdekannya, namun lebih daripada itu. Dalam setiap generasi, pemuda memiliki posisi penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa.
Namun sekarang,Apakah kita sudah menjadi pemuda yang memberikan kontribusi untuk negara kita? Apa yang sudah kita sumbangkan untuk bangsa kita tercinta ini? Dan apakah keberadaan kita akan memberi dampak baik ataukah buruk bagi Indonesia?
Pertanyaan seperti itu yang harus selalu berada di benak kita. Bercermin tentang apa yang telah kita lakukan untuk tanah air. Jangan sampai pada akhirnya kita menyadari bahwa keberadaan kita di bumi pertiwi ini hanyalah sebagai benalu yang terus menggerogoti sari-sari kehidupan bangsa dan tidak memberikan kebaikan sedikitpun, malah menimbulkan kerugian bagi negeri yang sudah berduka ini. Bukan itu yang diharapkan oleh ibu pertiwi dari pemuda Indonesia saat ini.
Keberadaan kita sebagai pemuda harus solutif dalam menyikapi berbagai permasalahan bangsa Indonesia yang ada belakangan ini. Permasalahan baik menyangkut kondisi alam maupun sosial budaya yang ada di Indonesia adalah kuwajiban kita untuk menjadi problem solver dalam berbagai masalah ini. Bangsa ini memerlukan kontribusi kita sebagai barisan pemuda untuk bukan hanya menjadi pujangga, memberikan kata-kata indah dan berharap orang akan terkesan dengan kata-kata itu dan mengikuti imbauan yang kita ucakan, lebih dari itu, bangsa ini butuh pemuda yang mengimplementasikan ilmu yang dimilikinya dalam tindakan nyata untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dimiliki bangsa Indonesia. Itulah hal terpenting yang harus kita pahami sebagai bagian dari agent of change atau agen perubahan. Pemuda diharapkan menjadi bagian dari perubahan dan sekaligus menjadi pendorong bagi kemajuan bangsa Indonesia ini.
Mulai dari diri sendiri, adalah hal pertama yang harus dilakukan pemuda, berkaca dan memahami keberadaannya sebagai bagian dari bangsa Indonesia, memupuk semangat nasionalisme dalam diri, dan mengaplikasikannya dalam kata, karsa dan karya. Selalu berusaha untuk lebih prestatif dalam kesehariannya, terus belajar, dan memiliki jiwa kepmimpinan yang tinggi. Yang jelas negeri ini tidak butuh pemuda yang hanya bisa berkoar dengan idealismenya, berbangga dengan jas almamater kemahasiswaannya, ataupun yang melakukan segala usaha untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya namun dilakukan hanya untuk dirinya sendiri. Bangsa ini tidak memerlukan pemuda yang speerti itu. Bangsa ini butuh pemuda yang bukan hanya bisa berorasi, namun yang bisa memberikan tindakan konkrit serta memberi efek positif bagi lingkungan sekitarnya. Bukannya malah menjadi orang-orang dengan perilaku pragmatis, hedonis, apalagi menjadi bagian dari permasalahan bangsa Indonesia ini.
Dimulai dari diri sendiri, kemudian pemuda haruslah mendorong lingkungan sekitarnya untuk melakukan perbaikan secara mendasar untuk ‘mengobati’ bangsa Indonesia dalam segala bidang. Memberikan sumbangan bagi bangsa ini, dan menjadi kebanggaan yang dimiliki ibu pertiwi.
Kita harus sadar bahwa kita adalah calon pemegang tampuk kepemimpinan para pemimpin bangsa saat ini. Kitalah yang akan menggantikan mereka suatu saat nanti. Kontribusi, konsistensi dan loyalitas adalah harga mutlak yang harus dimiliki pemuda calon pemimpin bangsa ini. Dengan kata, karsa dan karya yang pemuda lakukan demi tercapainya cita-cita bangsa.
Jadi dimanakah kau hai pemuda? Apakah kau akan bergerak, atau diam saja melihat tanah airmu berduka?
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Sample text

 
Copyright © 2011. IMAMA ALOR NTT INDONESIA . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger