<div style='background-color: none transparent;'></div>

World News

Featured Slider

Home » » Pembangunan Moral Bangsa

Pembangunan Moral Bangsa


Indonesia yang sudah sangat terkenal dengan segala keburukannya, sering kali membuat saya miris. Negeri yang termasuk salah satu ceceran surgawi ini sebenarnya mempunyai kekuatan dahsyat untuk menguasai dunia. Namun, hanya belum ada kesadaran saja dari banyak pihak. Kegelapan seakan selalu mengekor di mana nama Indonesia tersemai. Korupsi, kemiskinan, pencurian intelektual Negara dan lain-lain. Siapakah yang bertanggung jawab atas ini semua? Kitalah yang bertanggung jawab. Kita juga yang telah mengakibatkan Indonesia begitu gelap di mata dunia.

Awal gelapnya bangsa ini adalah karena moral hampir semua pemimpin di Indonesia yang sudah bejad. Sehingga, rakyat pun mencontoh para pemimpin agung yang sering sekali masuk TV karena tersandung sesuatu yang buruk. Ditambah nilai-nilai pancasila sekarang sudah tidak diajarkan lagi di sekolah. Dulu, ada mata pelajaran PPKN (pendidikan pancasila dan kewarganegaraan), sekarang diubah menjadi hanya PKN (pendidikan kewarganegaraan) saja. Apakah pemerintah telah mengakui bahwa pancasila telah gagal membangun Indonesia? Padahal, dulu Pancasila disusun sebagai identitas Negara Republik Indonesia. Berarti, apakah Indonesia telah kehilangan identitasnya sekarang? Dulu juga, pemimpin kita telah bisa membuat Indonesia mengaung menjadi macan Asia. Namun sekarang, Indonesia banyak dipandang sebelah mata oleh Negara lain. Malah, The Global Competitiveness Report 2006 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-55 dari 56 negara (www.setneg.go.id). Miris.
Indonesia kaya akan sumber daya alam yang sebenarnya bisa menjadikan Indonesia sebagai negara Adidaya. Namun, kenapa Indonesia justru malah menjadi salah satu Negara yang mempunyai hutang terbesar, tingkat kemiskinan yang tinggi dan kualitas pendidikan yang rendah? Apa yang salah dengan Indonesia tanah air Beta ini? Hingga ibu Pertiwi menangis pilu menatap kita.
Indonesia yang memang merupakan salah satu Negara yang menganut family oriented, yaitu dimana semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Bagus memang, namun dalam tindak kejahatan atau pelanggaran hukum pun itu bisa diterapkan. Sehingga tidak ada bentuk tindakan tegas terhadap seorang pelanggar. Yang imbasnya, kejahatan itu terulang lagi dan lagi dan lagi. Seperti korupsi.
Kapan semua ini akan berhenti? Yaitu, saat kita sudah mulai membangun kesadaran dan memulainya dari diri sendiri, dari hal kecil, dan mulai dari sekarang. Salah satu yang tepat memperbaiki Indonesia adalah membenahi metode pendidikan kita. Saya bermimpi ingin membentuk sebuah sekolah atau lembaga yang bisa melakukan sertifikasi. Pertama kepada tenaga pengajar. Kenapa? Karena saya pikir seorang guru begitu besar pengaruhnya terhadap seorang murid. Saya tidak habis pikir, di SMA tempat saya sekolah dulu, ada seorang guru yang malah menjatuhkan mimpi seorang anak yang ingin masuk kedokteran, hanya karena kami adalah orang kampung, yang beliau rasa tak pantas menjadi seorang dokter. Miris. Bagaimana bisa ada seorang guru seperti itu? Mematahkan mimpi seorang anak yang sedang bersemangat bermimpi.
Metode yang akan saya terapkan dalam sertifikasi kelayakan guru ini adalah “student oriented”. Yaitu suatu metode yang diterapkan dalam proses belajar mengajar diujicobakan dalam kuantitas kecil bagi seorang guru, sehingga sang guru tahu seluk beluk muridnya. Jadi dalam proses setifikasi itu seorang guru akan diberikan tiga sampai lima orang murid dengan sifat yang berbeda. Di sana sang guru akan diuji coba selama tiga tahun sampai dia bisa membentuk karakter dan kualitas si anak, tidak sekedar hanya menyampaikan apa yang ada dalam buku. Terutama ditekankan penyampaian adalah masalah moral. Karena mau tidak mau, kita harus mengakui bahwasanya hancurnya bangsa ini adalah karena bejadnya moral orang yang ada di dalamnya.
Bila dalam tiga tahun sang guru gagal, maka dia tidak akan bisa menjadi guru, sebelum dia kembali mengikuti pelatihan keguruan khusus. Kenapa saya ingin menerapkan itu? Karena saya lihat, bahwasanya pandangan para pengajar kita sekarang ini adalah teacher oriented, bukan lagi student orientedTeacher oriented maksudnya adalah bagaimana pola pikir sang guru hanya pada “yang penting guru sudah menyampaikan materi sesuai dengan silabus, masalah murid paham atau tidak sudah diluar tanggung jawab guru”. Itulah yang menjadi pokok masalah, guru hanya berdiri, memandang papan tulis, lalu berpidato, tanpa membangun sebuah ikatan dengan murid yang diajarnya. Sedangkan untuk student oriented, sang guru akan senantiasa berpikir kreatif dan inovatif, bagaimana agar murid-muridnya tidak hanya paham apa yang dia sampaikan, namun juga bisa sampai mengamalkan apa yang disampaikan.
Tindak lanjut dari program khusus ini adalah seleksi bagi orang yang akan duduk di pemerintahan. Sekolah yang telah menerapkan metode student oriented ini, bisa meneruskan siswanya untuk ikut sekolah pemerintahan, salah satunya. Jadi semua orang yang duduk di pemerintahan bukanlah orang yang asal kenal, asal ambil, asal panggil. Tetapi benar-benar orang yang berkompeten dalam bidangnya dan telah lulus uji standar orang yang masuk pemerintahan. Diantaranya lulus uji moral. Walau ini sedikit abstrak, namun para tenaga didik yang akan bisa menentukan layak atau tidaknya dia masuk kepemerintahan, karena seperti yang telah saya singgung di atas, bahwasanya para tenaga didik yang telah lulus sertifikasi akan bisa memahami luar dan dalam muridnya. Seperti orang tua dan anak.
Tinggalkanlah keegoisan dan ketidakperdulian kepada sesama. Ini bangsa kita. Hanya kita yang bisa menghentikan penjajahan atas diri kita sendiri di tanah ibu pertiwi ini. Ingatkah kita pada sebuah lagu berjudul ibu pertiwi? dua bait pertama menggambarkan bahwa ibu pertiwi telah lara, hingga air matanya berlinang, hingga ibu pertiwi merintih dan berdoa, siapa yang akan mengobati lukanya? Lalu di dua bait terakhir, kita menyatakan kita datang untuk berbakti dan menggembirakan ibu pertiwi, untuk menjaga harta pusaka bangsa kita. Akankah itu benar-benar kita?
Indonesia. Surga dunia. Kekayaan alam yang membuat semua mata tercengang. Bagaimana bisa kita melukai ibu kita sendiri dengan tidak memperdulikannya? Malah mengkotorinya dan nyaris membenamkannya dalam kubangan lumpur dengan tangan kita sendiri. Marilah kita mulai dari sekarang berhenti melukai ibu pertiwi, dan buatlah sesuatu walau itu hal kecil namun bisa membuat ibu pertiwi tersenyum. Bukankah hal yang besar selalu diawaloi dengan hal yang kecil? Salam cinta untuk ibu pertiwi, kami siap berbakti.

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Sample text

 
Copyright © 2011. IMAMA ALOR NTT INDONESIA . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger